qADaQmkDbnBYc2cwZ46lnX6xgE1UMwozsSEsZER6
qADaQmkDbnBYc2cwZ46lnX6xgE1UMwozsSEsZER6
Bookmark

Ketahui! Apa Itu Solid State Relay Beserta Fungsinya dan Cara Kerjanya!.

 Apa itu Solid State Relay beserta fungsinya dan cara kerjanya? Mungkin Anda sering mendengar istilah SSR atau Solid State Relay ini. SSR merupakan sebuah komponen yang biasanya banyak digunakan di industri perangkat pengendali.

Lalu, apa pentingnya komponen tersebut? Apa saja fungsinya? Bagaimana cara kerjanya? Serta apa saja kelebihan dan kekurangan dari komponen perangkat device pengendali tersebut? Yuk simak pembahasan mengenai SSR di artikel ini hingga selesai, ya.

Sekilas Tentang Apa Itu Solid State Relay Beserta Fungsinya

Solid State Relay

Untuk memahami definisi SSR, Anda bisa memahami terlebih dahulu apa itu Solid State Relay beserta fungsinya. SSR atau Solid State Relay merupakan sebuah saklar elektronik semikonduktor yang fungsinya untuk mengontrol arus listrik yang lebih besar menggunakan arus listrik yang kecil.

 Jika melihat dari definisi apa itu Solid State Relay beserta fungsinya tersebut, kegunaan SSR ini memang hampir sama dengan relay yang lainnya. Namun, perbedaanya adalah relay pada umumnya, biasanya dilengkapi coil yang berfungsi  membuat medan magnet hingga tuasnya mampu berubah posisi.

 Sementara pada komponen SSR, tidak terdapat komponen mekanis atau dengan kata lain tidak terdapat satu komponen yang dapat bergerak. Selain itu, relay-relay konvensional atau yang biasa disebut EMR akan membutuhkan medan magnet, pegas, dan juga kontak mekanik agar dapat beroperasi.

 Berbeda dengan EMR, SSR tidak membutuhkan ketiga komponen tersebut agar dapat beroperasi mengontrol arus. Pada saklar Solid State Relay (SSR), bagian komponen mekanisnya akan digantikan fungsinya oleh komponen semikonduktor secara elektronik.

 Selain itu, Solid State Relay (SSR) juga dilengkapi dengan optik yang kemudian berfungsi untuk dapat mengisolasi output dan juga inputnya. Pada intinya, Solid State Relay ini adalah merupakan sebuah saklar yang fungsinya untuk mengendalikan aliran arus listrik tanpa adanya pergerakan mekanis.

Fungsi Solid State Relay (SSR)

Setelah mengetahui sekilas tentang apa itu Solid State Relay beserta fungsinya secara umum. Lalu apa fungsi SSR secara lebih lanjut? Hampir sama dengan relay yang lain, fungsi SSR adalah mengendalikan aliran listrik berdaya besar menggunakan arus yang lebih kecil.

 Namun, selain fungsi umumnya tersebut, Anda juga perlu mengetahui fungsi lain dari SSR agar dapat membedakannya dengan relay-relay konvensional. Berikut adalah beberapa fungsi lain dari Solid State Relay yang dapat Anda ketahui.

1.      Proyek Robotik

SSR (Solid State Relay) sering digunakan pada proyek robotik karena dapat mengontrol daya listrik dengan cepat, aman, dan dapat dioperasikan oleh mikrokontroler. SSR juga tahan terhadap getaran, shock, dan memiliki umur pakai yang lebih panjang dibandingkan relay elektromagnetik konvensional.

2.      Mesin & Alat Industri

Berbeda dengan EMR atau relay konvensional, SSR sering digunakan pada mesin dan alat industri karena memiliki kemampuan mengontrol daya listrik yang besar, tahan terhadap suhu tinggi, dan memiliki umur pakai yang panjang. SSR juga dapat dioperasikan secara digital dan dapat mengurangi kebisingan elektromagnetik yang sering terjadi pada relay elektromagnetik konvensional.

3.      Alat Medis

SSR pada alat medis sering digunakan karena dapat mengontrol daya listrik dengan cepat, aman, dan bebas dari kontaminasi elektromagnetik. Hal ini menjadikan SSR sangat cocok digunakan pada alat medis yang membutuhkan kestabilan dan keamanan yang tinggi.

4.      Alat Ukur Meter

SSR (Solid State Relay) sering digunakan pada alat ukur meter karena dapat mengontrol daya listrik dengan cepat, akurat, dan stabil. Hal ini menjadikan SSR cocok digunakan pada alat ukur meter yang membutuhkan ketelitian dan kestabilan yang tinggi.

5.      Alat Elektronik Rumah

Banyak peralatan elektronik rumah yang menggunakan SSR. Solid State Relay sering digunakan untuk alat elektronik rumah karena lebih tahan lama, lebih aman, dan memiliki konsumsi daya yang lebih rendah daripada relay elektromagnetik tradisional.

Cara Kerja Solid State Relay (SSR)

Setelah memahami konsep apa itu Solid State Relay beserta fungsinya secara khusus, maka Anda akan paham jika cara kerja SSR tidaklah sama dengan Elektro Mechanic Relay (EMR). Seperti yang telah dijelaskan di atas jika EMR memerlukan tiga komponen agar dapat beroperasi dan mengalirkan tegangan.



 Sedangkan SSR hanya menggunakan sifat optik semikonduktor dan kelistrikan yang dimilikinya  untuk melakukan input pada fungsi isolasi dan juga switching output. Prinsip kerja SSR adalah saat input diberikan, maka cahaya dari LED Photodetector akan mengaktifkan trigger dan triac.

 Sedangkan untuk lebih jelasnya, Anda dapat membandingkannya dengan gambar berikut ini:


 

Saat bagian coil mendapatkan tegangan, maka kontak akan tertarik oleh bagian medan elektromagnetik. Kemudian akhirnya terjadi perubahan gerak yang membuat kaki antar kontak menjadi saling terhubung.

Kelebihan Solid State Relay (SSR)

Solid state relay (SSR) memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan relay elektromekanik konvensional, di antaranya:

1.      Kecepatan Operasi yang Lebih Tinggi

SSR memiliki waktu respon yang sangat cepat, seringkali kurang dari 1 milidetik. Ini sangat berguna dalam aplikasi yang memerlukan respon yang cepat dan presisi yang tinggi.

2.      Umur Pemakaian yang Lebih Panjang

Setelah paham apa itu Solid State Relay beserta fungsinya, SSR tidak memiliki bagian mekanis yang bergerak, maka SSR lebih tahan lama dan memiliki masa pakai yang lebih panjang dibandingkan dengan relay elektromekanik konvensional.

3.      Ukuran yang Lebih Kecil

SSR jauh lebih kecil dari relay elektromekanik konvensional, sehingga dapat menghemat ruang di dalam sistem dan membuat instalasi menjadi lebih mudah.

4.      Tidak Memerlukan Pemeliharaan

Karena tidak ada bagian mekanis yang bergerak, maka SSR tidak memerlukan pemeliharaan seperti pembersihan atau penggantian komponen yang rusak.

5.      Tidak Menghasilkan Suara Atau Getaran

Karena tidak ada bagian mekanis yang bergerak, SSR tidak menghasilkan suara atau getaran selama operasi, sehingga dapat digunakan dalam aplikasi yang memerlukan lingkungan bebas suara atau getaran.

6.      Lebih Aman

SSR lebih aman digunakan dalam aplikasi yang memerlukan isolasi galvanik, karena tidak ada kontak mekanis antara sirkuit input dan output. SSR juga lebih tahan terhadap guncangan dan vibrasi, sehingga lebih cocok digunakan dalam lingkungan yang kasar atau bergejolak.

Kekurangan Solid State Relay (SSR)

Meskipun memiliki banyak kelebihan, Solid State Relay (SSR) juga memiliki beberapa kekurangan. Beberapa diantaranya adalah:

1.      Harga Yang Lebih Tinggi

Setelah tahu apa itu Solid State Relay beserta fungsinya, komponen SSR biasanya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan relay elektromekanik konvensional. Ini dapat membuat biaya produksi dan biaya penggantian SSR menjadi lebih mahal.

2.      Tidak Cocok Untuk Daya Tinggi

Selain itu, SSR juga tidak cocok untuk aplikasi berdaya tinggi karena kebanyakan SSR hanya dapat menangani beban daya yang lebih rendah. Dalam hal ini, relay elektromekanik konvensional dapat menjadi pilihan yang lebih baik.

3.      Kepekaan Terhadap Suhu

SSR dapat menjadi lebih sensitif terhadap suhu yang tinggi, terutama dalam aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi. Jika SSR terkena suhu yang sangat tinggi, maka kinerjanya bisa menurun.

  1. Masalah Dengan Noise Listrik

SSR juga dapat memperkenalkan noise listrik atau interferensi elektromagnetik (EMI) ke dalam sirkuit, terutama jika SSR tidak dirancang dengan baik. Ini dapat menyebabkan masalah pada sistem dan mengganggu kinerja sistem secara keseluruhan.

5.      Tidak Dapat Diperbaiki

Jika SSR rusak atau mengalami kerusakan, maka biasanya tidak dapat diperbaiki dan harus diganti secara keseluruhan. Hal ini berbeda dengan relay elektromekanik konvensional yang dapat dibongkar dan diganti komponennya jika diperlukan.

 

Itulah beberapa informasi mengenai apa itu Solid State Relay beserta fungsinya, cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya, semoga informasi ini dapat menjadi referensi bagi Anda. Walaupun memiliki banyak kelebihan dalam penggunaannya, SSR bukanlah komponen sempurna karena tetap memiliki kekurangan.

 

Post a Comment

Post a Comment